MIMIKRI DAN RESISTENSI PRIBUMI TERHADAP KOLONIALISME DALAM NOVEL RUMAH KACA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER: TINJAUAN POSKOLONIAL

MIMIKRI DAN RESISTENSI PRIBUMI TERHADAP KOLONIALISME DALAM NOVEL RUMAH KACA
KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER: TINJAUAN POSKOLONIAL

Rudian Noor Dermawan dan Joko Santoso
FKIP, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Rusdian.354@gmail.com; jokosantoso@ustjogja.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) relasi antara penjajah dan terjajah dalam novel Rumah Kaca dan (2) proses dan bentuk resistensi yang dilakukan Pribumi terhadap kolonialisme. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh lewat pengamatan. Adapun data penelitian berupa satuan peristiwa yang memuat relasi antara penjajah dan terjajah dan proses dan bentuk resistensi (Pribumi) terhadap kolonialisme. Sumber data penelitian ini adalah dokumen, yaitu novel Rumah Kaca yang diterbitkan oleh Hasta Mitra Jakarta. Instrumen penelitian ini adalah peneliti yang dibekali dengan seperangkat teori poskolonial terutama konsep mimikri dan resistensi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif interpretatif dengan bertolak dari teori poskolonial, terutama teori mimikri dan resistensi. Adapun hasil penelitiannya sebagai berikut. Relasi antara penjajah dan terjajah dalam novel Rumah Kaca terbilang kompleks meski tidak sekompleks tiga novel Pramoedya sebelumnya (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, dan Jejak Langkah). Pertama, relasi antara penjajah, Barat, atau Eropa dan terjajah, Timur, atau Pribumi yang hierarkhis, dominatif, dan menindas direpresentasikan oleh relasi antara gubermen dan Bupati Pekalongan serta relasi antara Komisaris Besar Donald Nicolson dan Minke. Kedua, relasi Eropa dan Indoeropa yang hierarkhis dan dominatif direpresentasikan oleh relasi antara Donald Nicolson dan Pangemanann dan relasi antara Paullete dan Pangemanann. Ketiga, relasi antara Indoeropa
dan Indoeropa ada yang setara dan ada pula yang tidak setara. Relasi yang tidak setara atau hierarkhis, dominatif dan menindas direpresentasikan oleh relasi antara Strooman dan Pangemanann. Keempat, relasi antara Indoeropa dan Pribumi yang hierarkhis, dominatif, dan menindas direpresentasikan oleh relasi antara tokoh Tuan Komisaris Polisi (TKP) Pangemanan dan Minke, TKP Pangemanann dan Romlah, dan TKP Pangemanann dan Sarimin. Relasi yang hierarkhis, dominatif, dan menindas menimbulkan resistensi yang dilakukan oleh figur resistensi, yaitu Minke. Resistensi dilakukan dengan mimikri bahasa dan dengan radikal baik dengan produksi tekstual (jurnalistik) maupun dengan tindakan aktual. Cara yang terakhir ini dilakukan Minke dengan membangun nasionalisme dan organisasi, melakukan boycott, belot kerja (staking) menolak Surat Pernyataan Tidak Berpolik, dan menggugat gubermen dan Bank.

Kata kunci: mimkri, relasi, resistensi, Rumah Kaca

Link Download