GASTRONOMI JAJAN PASAR: RUANG KONSERVASI BAHASA

GASTRONOMI JAJAN PASAR: RUANG KONSERVASI BAHASA

Ermawati, Sudartomo Macaryus, dan Bambang Dwiratno
FKIP, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
ermawati@ustjogja.ac.id; sudartomo@ustjogja.ac.id

Abstrak

Tulisan ini bertujuan menjelaskan peran gastronomi sebagai ruang konservasi bahasa. Gastronomi adalah kajian budaya berfokus pada kuliner. Masyarakat Jawa mengenal keragaman makanan yang lazim disebut jajan pasar. Jajan pasar merupakan himpunan beragam jenis makanan yang dijual di pasar tradisional. Nama jajan pasar mengasumsi bahwa jenis makanan yang dijajakan adalah makanan tradisional. Bahan dasar makanan tradisional berasal dari hasil bumi lokal. Data lapangan diperoleh melalui observasi, partisipasi, dan wawancara mendalam dengan informan terpilih, yaitu pedagang dan pembuat jajan pasar. Dengan demikian terdapat rantai internalisasi leksikon sebagai ruang konservasi bahasa lokal. Rantai internalisasi yang dimaksud mulai dari nama makanan, bahan, pemanfaatan, dan cara pembuatannya. Rantai internalisasi tersebut sekaligus menjadi ruang internalisasi budaya lokal untuk mendekatkan pembelajar pada lingkungan alam, sosial, dan budayanya. Proses internalisasi berpotensi dilakukan secara verbal lisan atau praktik aktivitas. Cara praktik aktivitas berpotensi mengembangkan keterampilan memproduksi industri kreatif kuliner. Tulisan ini difokuskan pada bahan jajan pasar yang dijual di pasar tradisional.

Kata kunci: bahasa, internalisasi, konservasi, lingkungan, pembelajar.

Link Download