Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal

Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal

Selama ini para pendidik diajari teori pendidikan Barat yang sekuler dan menjadikannya sebagai standar. Di kampus teori-teori tersebut diagung-agungkan sebagai sebuah menara gading. Hal ini telah membentuk pola pikir dan praktek sekuler dalam dunia pendidikan Indonesia; dan apa yang terjadi sekarang ini merupakan hasil dari pola pikir tersebut. Pendidikan bangsa ini seperti melayang, kurang membumi. Sebuah contoh: rnata pelajaran yang diajarkan di sekolah dan perguruan tinggi sekarang ini kurang memiliki muatan kebangsaan.
Pendidikan seperti itu tidak berhasil meneguhkan identitas sebagai bangsa melainkan justru telah mencabut sendi-sendi kebangsaan sehingga menjadi bangsa yang tidak memiliki identitas kebangsaan yang jelas. Pendidikan sekarang ini telah melahirkan bangsa yang ragu dan galau tentang dirinya.
Hal itu diantaranya karena pendidikan telah mengabaikan kearifan lokal. Lebih dari 30 tahun bangsa ini rnelibatkan konsultan Barat dalam pengelolaan pendidikan yang mendiktekan filosofi dan teori mereka. Hasilnya seperti yang kita saksikan sekarang.
Ini merupakan salah satu bukti bahwa rumus pendidikan Barat tidak selalu mujarab untuk mendidik Bangsa Indonesia. Oleh karena itu bangsa ini harus dididik dalam kultur ke-indonesiaan menggunakan dasar filosofi yang diekstrak dari rahim ibu pertiwi sehingga melahirkan anak- anak kandung bangsa, bukan anak tiri.

Download Artikel