KAJIAN PEMANFAATAN PEWARNA NABATI UNTUK PRODUK MAKANAN OLAHAN

Sulistyo Herawati
Rina Setyaningsih

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
E-mail: sulistyoherawati@yahoo.co.id;
rina.setyaningsih1202gmail.com.

Abstrak

 

Makanan menjadi kebutuhan pokok yang per1u mendapatkan perhatian serius. Selain sebagai sumber energi, makanan juga berfungsi untuk pertumbuhan sel-sel baru, penggantian sel-sel yang rusak, sumber penunjang dan pengatur proses metabolisme tubuh. Sehat tidaknya suatu produk makanan bergantung pada kandungan zat yang diperlukan oleh tubuh. Makanan yang dikonsumsi berkaitan erat dengan derajat kesehatan perseorangan maupun masyarakat (UU Kesehatan, 1992). Kualitas dan penampilan produk makanan dapat ditunjukkan melalui warna. Saat ini banyak ditemui produk makanan dengan warna-warna yang menyolok karena pewarna sintesis lebih mudah, cepat, ekonomis, dan banyak tersedia di pasaran. Namun sering terjadi pelanggaran dan permasalahan yang timbul atas pemanfaatan pewarna tersebut, yang akhirnya berdampak merugikan kesehatan konsumen. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundangan serta program back to nature di dukung oleh peraturan ISO 9001 :2000 tentang jaminan keamanan pangan. Penggunaan semua zat pewarna sintetis yang berlebihan dan sembarangan dapat memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan. Sebagai altematif untuk mengurangi dampak kesehatan dan untuk mengembangkan kearifan lokal maka produsen dapat beralih menggunakan zat pewarna nabati, karena lebih aman bagi kesehatan. Pewama nabati diperoleh dari ekstrak tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. Sejalan dengan itu pemanfaatan pewarna sintetis perlu dikaji, supaya dilakukan dalam kondisi “aman” dan masyarakat dimotivasi untuk memanfaatkan pewarna nabati untuk olahan produk makanan.

Kata Kunci: pewama nabati, produk olahan, makanan

download